Senin, 25 Agustus 2014

Analogi kisah Thalut dengan kisah Jokowi

Bagaimana mungkin dia menjadi pemimpin kami, sementara kami lebih berhak menjadi pemimpin dibandingkan dia? Seperti itulah perkataan Bani Israil ketika Thalut dipilih menjadi Raja mereka. Mungkin seperti itu pulalah perkataan sebagian rakyat Indonesia ketika Jokowi terpilih menjadi Presiden mereka. Dari rakyat biasa, bukan keturunan bangsawan, dan bukan orang yang super kaya raya adalah adalah alasan mereka berdua dipertanyakan kepantasannya menjadi pemimpin oleh sebagian orang. Namun, walau bagaimana pun, mereka berhasil 'terpilih' menjadi pemimpin.

 Ada beberapa hal menarik seandainya kisah Jokowi seperti kisah Thalut, di antaranya:

1. Dalam kisah Thalut, Bani Israil diajak berperang melawan Jalut. Dalam kisah Jokowi, siapakah lawan perangnya? Apakah Amerika, China, ataukah Globalisasi dan Westernisasi?

2. Saat berperang melawan Jalut, prajurit Thalut diuji dengan sebuah sungai dan banyak yang tidak lulus ujian tersebut. Dalam era Jokowi, apakah ujian yang akan dihadapi pemerintahannya? Apakah korupsi, ataukah suap?

3. Thalut memenangkan peperangan setelah Dawud membunuh Jalut. Di era Jokowi, siapakah yang akan menjadi pahlawannya? Apakah KPK ataukah yang lainnya?

4. Nabi Dawud menjadi raja dan bekerja dengan tangannya sendiri, yaitu dengan membuat baju besi dengan tangan yang merupakan mukjizat beliau. Akankah presiden setelah Jokowi adalah orang yang menghidupi dirinya dengan pekerjaannya sendiri dan mampu membuat negeri ini swasembada?

5. Nabi Dawud digantikan oleh Nabi Sulaiman, seorang raja yang kekuasaannya begitu luar biasa, tidak akan pernah ada orang yang memiliki kekuasaan seperti beliau. Akankah Presiden ke-9 Indonesia menjadi Presiden terkuat di dunia sebagaimana Nabi Sulaiman?

Hahaha, kita lihat saja. Yang jelas, kecil kemungkinannya bahwa Presiden ke-9 itu adalah Anda...

Ada komentar, kritik, saran, atau request?